Masa Penjajahan Kolonial Belanda Di Indonesia
A. AWAL MULA DATANGNYA BELANDA KE INDONESIA
Sama seperti bangsa
Eropa yang lain, Belanda pun tidak ketinggalan untuk melakukan
pelayaran-pelayaran untuk mendapatkan harta kekayaan yang bisa dibawa pulang ke
Negara asalnya. Ekspedisi Belanda ke Indonesia bermula saat Cournelis de
Houtman pada tahun 1596 bersama dengan Pieter Keyzer yang dikirim oleh para
saudagar Belanda ke Lisbon, Portugal untuk mencari informasi mengenai
keberadaan “kepulauan rempah-rempah’. Setelah mendapatkan informasi, mereka
kembali lagi ke Belanda dan menyimpulkan bahwa Banten lah yang menjadi tempat
yang snagat cocok untuk membeli rempah-rempah. Pada tahun 1594, mereka
mendirikan sebuah perusahaan yang bernama Compagnie van Verre (perusahaan jarak
jauh) dan pad atanggal 2 April 1595, mereka akhirnya berangkat menuju ke Banten
untuk mencari rempah-rempah dengan empat buah kapal yang bernama Amsterdam,
Hollandia, Mauritius, dan Duyfken.
Artikel Penunjang : Masa Kolonial Bangsa Eropa di Indonesia
Setelah menempuh
perjalanan selama satu tahun lebih, rombongan Cournelis de Houtman akhirnya
tiba di Banten pada tanggal 27 Juni 1596. Mereka mendarat di dengan hanya
menyisakan awak kapal sebanyak 249 orang dari jumlah awak yang berangkat pada
pelayaran awal. Mereka pada awalnya mendapat sambutan hangat dari masyarakat
setempat. Namun, dengan sikap dan cara berdagang Belanda yang kasar dan
memonopoli, mereka pun akhirnya diusir dari Banten oleh rakyat Banten dibantu
oleh Portugis yang sebelumnya telah menguasai perdagangan di Banten.
Berselang dua tahun
kemudian, Belanda mencoba datang kembali ke Banten dengan pimpinannya Jacob van
Neck. Para pedagang Belanda disambut dengan baik oleh penguasa Banten pada saat
itu karena rombongan Jacob van Neck ini telah belajar dari kesalahan Corneulis
de Houtman. Belanda datang kembali ke Indonesia tetap dengan tujuan awalnya
yaitu untuk berdagang rempah-rempah. Namun, setelah mendapatkan keuntungan yang
besar, Belanda mulai menunjukkan sikap arogansinya kembali dan mulai melakukan
monopoli perdagangan di wilayah Banten. Dari sinilah Belanda mulai melakukan
penjajahan atas Indonesia.
B. PEMBENTUKAN DAN PEMBUBARAN VOC DI INDONESIA
Dengan bertambah
baiknya hubungan perdagangan dengan Indonesia, maka hal ini membuat
perekonomian Belanda terus naik. Akan tetapi, hal ini membuat perselisihan
antara pedagang-pedagang Belanda sendiri dan antara pedagang Belanda dan
pedagang lokal. Lalu, pada tanggal 20 Maret 1602, Belanda mendirikan VOC
(Vereenigde Oost Indische Compagnie) atas usulan dari Olden Berneveldt. Kantor
induk VOC berada di Batavia (Jakarta) pada saat ini dan diketuai oleh Francois
Wittert dengan kewenangan yang diberikan
oleh kerajaan Belanda untuk menjalankan roda perdagangan di wilayah Asia..
Adapun tujuan didirikannya VOC oleh Belanda adalah :
- menguasai pelabuhan-pelabuhan penting dan juga kerajaan-kerajaan di Indonesia
- melakukan monopoli perdagangan
- mengatasi persaingan antara pedagang Belanda dan pedagang Eropa yang lain
![]() |
PEMBENTUKAN DAN PEMBUBARAN VOC |
VOC pun mulai
mengalami kebangkrutan dan akhirnya mengalami kebangkrutan pada tahun 1799.
Sebab-sebab kebangkrutan yang dialami oleh VOC meliputi :
- Pegawai VOC banyak yang tidak terlalu cakap dalam mengendalikan monopoli perdagangan, selain itu mereka juga banyak yang melakukan korupsi.
- Hutang VOC yang semakin menumpuk dikarenakan peperangan dengan Inggris dan juga rakyat Indonesia sendiri.
- Para penguasa semakin merosot moralnya akibat sistem monopoli yang dilakukan.
- Prajurit VOC banyak yang tewas dalam peperangan.
- Aturan pringan dan penyerahan wajib yang dilakukan untuk mengisi kas VOC tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Artikel Penunjang : VOC : Pengertian, Sejarah, Tujuan, Pembentukan
C. PENJAJAHAN OLEH PEMERINTAH KOLONIAL BELANDA
Setelah perusahaan
dagang Belanda yang bernama VOC bangkrut dan juga setelah Belanda kalah perang
dalam pertenpuran Eropa, mereka dapat dikuasai oleh Perancis. Pada saat itu,
Perancis dipimpin oleh Napoleon Bonaparte. Napoleon pun menunjuk Sir Herman
William Daendels sebagai Gubernur Jenderal bagi Indonesia. Daendels diberi
tugas untuk mengatur pemerintahan di Indonesia dan mempertahankan Indonesia dari
serangan Inggris. Langkah-langkah yang ditempuh oleh Daendels adalah :
a. Di
Bidang Militer
- Menarik orang-orang Indonesia menjadi prajurit
- Membangun pabrik-pabrik pembuatan senjata, seperti di Semarang dan Surabaya
- Membangun benteng-benteng sebagai tempat pertahanan
- Menerapkan Preanger Stelsel, yaitu kewajiban bagi rakyat untuk menanam kopi
b. Di
Bidang Keuangan
- Menjual tanah Negara kepada pengusaha swasta China (Hou Ti Ko)
- Menarik hasil perkebunan kopi setinggi-tingginya
- Menerapkan kebijakan Verpliechte Liverantie, yaitu rakyat wajib menjual hasil bumi kepada Belanda dengan harga yang telah ditetapkan
- Menerapkan kebijakan Contingenten, yaitu berupa pajak hasil bumi
c. Di
Bidang Perhubungan
Membangun
jalan raya dari Anyer sampai ke Panarukan, dengan menetapkan system kerja
paksa/kerja rodi bagi masyarakat Indonesia
d. Di
Bidang Politik
- Pulau Jawa dibagi menjadi 9 wilayah yang disebut kerasidenan, dengan dipimpin oleh seorang residen
- Mendirikan pengadilan
- Bupati di seluruh Jawa dijadikan pegawai Belanda
- Menghukum pegawai yang curang, korupsi, dan memperbaiki gaji pegawai
Tindakan-tindakan
yang diambil oleh Daendels terbukti menyengsarakan rakyat Indonesia. Maka oleh
rakyat Indonesia, Daendels disebut dengan sebutan “Gubernur Tangan Besi”.
Namun, langkah Daendels untuk menjual tanah kepada pengusaha swasta China
mendapat penolakan dari Napoleon Bonaparte. Lalu, Daendels ditarik kembali dan
digantikan oleh Jan Willem Jansens.
Di masa
Jansens, kekuasaan Belanda di Indonesia sudah sangat memudar. Oleh pemerintahan
Inggris, hal ini dimanfaatkan untuk menyerang kekuasaan Belanda, ditambah
dengan sikap Jansens yang lemah dan kurang cakap. Akhirnya, Belanda terpaksa
menyerah kepada Inggris, dan menandatangani Perjanjian Kapitulasi tuntang pada
tahun 1811. Sejak saat itu, Indonesia sudah diambil alih oleh pemerintahan
Inggris.
Saat
Inggris menjadi penguasa di Indonesia, Gubernur Jenderal yang berkuasa adalah
Lord Minto yang bermarkas di India, sedangkan Thomas Stanford Raffless diangkat
menjadi Letnan Gubernur yang memimpin tanah Jawa. Kekuasaan Inggris di
Indonesia tidak berlangsung lama, dikarenakan telah diadakannya Kongres Wina
dengan hasil Inggris harus mengembalikan wilayah Hindia-Belanda kembali ke
pemerintah Belanda. Lalu, Belanda secara resmi mulai berkuasa kembali di
Indonesia mulai tanggal 16 Agustus 1816.
Setelah
tahun 1830, Belanda menerapkan sistem tanam paksa (cuulturstelsel) pada
masyarakat Indonesia sebagai bagian rencana untuk memperkuat perekonomian
Belanda. Sistem ini memaksa para petani untuk menanam hasil-hasil perkebunan
yang memang diminati oleh pasar dunia, seperti teh, kopi, dan lainnya. Par
apetani diminta untuk menjual hasil perkebunan dengan harga murah ke Belanda,
dan Belanda dengan itu memperoleh keuntungan yang sangat banyak dari hasil
kegiatan ekspor ke luar.
Akibat
semakin banyaknya suara-suara di Belanda yang menolak sistem tanam paksa yang
diberlakukan di Hindia-Belanda dengan alasan kemanusiaan, politik di Belanda
pada saat itu yang dimenangkan oleh kelompok Liberal akhirnya menghapus sistem
tanam paksa tersebut. Sebagai gantinya, mereka menerapkan sistem pintu terbuka,
dimana dalam sistem ini pihak-pihak asing bisa menanamkan modal di Indonesia. Kenyataannya,
sistem ini juga tidak dapat membuat rakyat Indonesia terlepas dari belenggu
kemiskinan. Akibatnya, timbullah berbagai perlawanan yang dipelopori oleh
pejuang-pejuang daerah untuk mengusir Belanda keluar dari daerahnya. Diantara
sekian banyak perlawanan, diantaranya adalah perlawanan rakyat Aceh, perang
Diponogoro, perang Banjar, perang Bali, perang Paderi, Gerakan Protes Petani,
dan lain sebagainya.
D. PEMBERLAKUAN POLITIK ETIS
SEBAGAI FONDASI AWAL INDONESIA
Pada
tahun 1901, Belanda menerapkan sistem yang disebut dengan politik etis
(Ethische Politiek) yang mengakui bahwa orang Belanda memiliki hutang budi
kepada rakyat Nusantara. Tujuan dari diberlakukannya politik etis ini adalah
meningkatkan standar kehidupan penduduk pribumi. Cara-cara seperti intervensi
Negara secara langsung dalam roda ekonomi, promosi dengan slogan irigasi,
pendidikan, dan emigrasi diterapkan. Namun, sistem ini tidak memberikan
kesuksesan yang berarti.
Dengan
diterapkannya politik etis di Indonesia secar atidak langsung berdampak pada
lahirnya gerakan-gerakan nasionalisme di Indonesia. Hal ini dilatarbelakangi
karena penduduk pribumi mulai mendapatkan pendidikan yang layak seperti halnya
kaum Belanda, walaupun hanya penduduk pribumi golongan bangsawan saja yang
memperolehnya. Politik etis memberikan pondasi kepada kaum bangsawan pribumi
untuk memahami ide-ide politik barat mengenai kebebasan dan demokrasi. Hal ini mulai
menanamkan rasa nasionalisme sebagai orang Indonesia.
Dimulai
sejak tahun 1908 pada saat para pelajar di Batavia mendirikan asosiasi pelajar
yang bernama Budi Utomo. Lalu dilanjutkan dengan pendirian Sarekat Islam yang
merupakan partai politik pertama berbasis massa di Indonesia. Setelah itu,
berturut-turut muncul beragam gerakan seperti Muhammadiyah, Asosiasi Sosial
Demokrat Hindia, PNI, PKI, dan lain-lain.
Peristiwa
penting lain yang dianggap sangat berjasa dalam mengembangkan ide-ide
kebangsaan adalah peristiwa “Sumpah Pemuda” yang dideklarasikan pada tahun 1928
yang dihadiri oleh berbagai macam gerakan pemuda di Indonesia, sehingga
menghasilkan tig aideologi yang tergabung menjadi satu tanah air yang disebut
dengan Indonesia. Di saat ini pula, lagu Indonesia Raya dikumandangkan untuk
pertama kalinya.
E. BERAKHIRNYA PENJAJAHAN
BELANDA DI INDONESIA
1. Munculnya Gerakan Nasionalis
Oleh
karena munculnya geraka-gerakan nasionalis yang dikumandangkan oleh para pemuda
Indonesia, membuat pemerintah Belanda mulai melakukan tindakan pembersihan
terhadap geraka-gerakan tersebut. Puncaknya, tokoh-tokoh nasionalis seperti
Soekarno dan Mohd.Hatta ditangkap dan dipenjarakan. Hal ini tentunya membuat
perlawan yang dipelopori oleh pemuda semakin meningkat. Pertempuran terjadi
dimana-mana dengan tentara Belanda. Para pemuda mulai mendirikan tentara
nasional Indonesia.
Artikel Penunjang : Peristiwa Proklamasi dan Pembentukan NKRI
2. Perang Dunia II
Perang
Dunia ke II juga menjadi salah satu factor runtuhnya kekuasaan Belanda di
Indonesia. Pada tahun 1940 pada wal terjadinya perang, wilayah Belanda berhasil
diduduki oleh Jerman. Pihak Belanda mengumumkan keadaan siaga dan kemudian
mulai mengalihkan kegiatan ekspor untuk Jepang ke Amerika Serikat dan Inggris. Jepang
akhirnya memulai penaklukan Asia pada tahun 1941. Jepang juga memberikan
bantuan kepada rakyat di Sumatera untuk mengadakan perlawanan terhadap Belanda.
Artikel Penunjang : Sejarah Perang Dunia ke 2
3. Invasi Jepang ke Indonesia
Pada
tanggal 27 Februari 1942, tentara Jepang berhasil mengalahkan armada gabungan
dari Negara Amerika, Inggris, Belanda, dan Australia. Lalu, di bawah komando
dari Jenderal Hitashi Imamura, Jepang mulai menginjakkan kaki di tanah Jawa.
Pihak Jepang secara terus-menerus menyerang Belanda dan mengultimatum Belanda
agar segera menyerah. Akhirnya setelah beberap akali mengalami kekalahan dalam
pertempuran melawan Jepang, Tjarda van Stakenborgh selaku Gubernur Jenderal
Hindia Belanda menyerah dan ditangkap oleh Jepang. Dengan ini, maka kekuasaan
Indonesia diambil alih oleh Jepang. Dan dnegan ini pula, Indonesia telah
terlepas dari belenggu penjajahan colonial Belanda dan mulai memasuki
penjajahan Jepang.
Artikel Penunjang : Masa Penjajahan Jepang di Indonesia
untuk mendirikan bangsa indonesia di tanah nusantara sy rasa tdk terlepas dari drama politik dunia yg di perankan beberapa negara untuk menguasai SDA dan SDM kumplit sdh kekuasaan mereka di tanah nusantara.
ReplyDeleteanjay
ReplyDelete