Sendi : Pengertian, Struktur, Fungsi, Komponen
A. PENGERTIAN SENDI
Kerangka
tubuh manusia mempunyai kurang lebih 206 tulang yang dihubungkan oleh sekitar
230 sendi. Hubungan antar tulang itu disebut artikulasi. Atau dalam pengertian
jelasnya, SENDI atau artikulasio adalah tempat dimana dua tulang atau lebih
saling berhubungan, Dimana di antara tulang-tulang ini dapat terjadi pergerakan
atau tidak. Sendi memberikan adanya segmentasi pada rangka manusia dan
memberikan kemungkinan variasi pergerakan diantara segmen-segmen serta
kemungkinan variasi pertumbuhan. Sebagian besar sendi kita adalah sendi
synovial. Sendi juga diikat oleh ligamen untuk mencegah perpindahan sendi tulang.
Sendi menghasilkan cairan synovial yang mnjadi pelumas dalam pergerakan sendi. Bidang
ilmu yang khusus mempelajari hal ini disebut artrologi.
B. FUNGSI SENDI
Secara
umum, fungsi dari sendi untuk melakukan gerakan pada tubuh. Untuk lebih
jelasnya, mari simak poin-poin berikut:
- Menghubungkan antara dua tulang sehingga membentuk rangka
- Memungkinkan rangka tubuh bergerak bebas dan leluasa sesuai batas
- Menanggung berat badan
C. STRUKTUR DAN KOMPONEN SENDI
Kapsul
sendi terdiri dari suatu selaput penutup fibrosa padat, suatu lapisan dalam
yang terbentuk dari jaringan penghubung berpembuluh darah banyak dan sinovium
yang membentuk kantung yang melapisi keseluruhan sendi dan membungkus
tendon-tendon yang melintasi sendi. Sinovium tidak meluas hingga melampaui permukaan
sendi, tetapi terlipat sehingga memungkinkan gerakan sendi secara penuh.
Lapisan bursa diseluruh persendian membentuk sinovium. Periosreum tidak
melewati kapsul.
Sinovium
menghasilkan cairan yang sangat kental yang membasahi permukaan sendi. Cairan
ini normalnya bening, tidak membeku dan tidak berwarna. Jmlah yang ditemukan
pada tiap-tiap sendi relative kecil. Sel darah putih pada cairan ini normalnya
kurang dari 200 sel/ml dan terutama adalah sel-sel mononuclear. Asam
hialuronidase adalah senyawa yang bertanggung jawab atas viskositas cairan
synovial dan disintesis oleh sel-sel pembungkus synovial. Bagian cair dari
cairan synovial diperkirakan berasal dari transudat plasma. Cairan ini juga
berfungsi sebagai sumber nutrisi tulang rawan sendi.
Tulang
rawan memegang peran penting dalam membagi beban tubuh yang tersusun dari
sedikt sel dan sebagian besar substansi dasar. Substansi dasar terdiri dari
kalogen tipe II dan proteoglikan yang berasal dari sel-sel tulang rawan.
Proteoglikan yang ditemukan dalam sendi sangat hidrofilik sehingga memungkinkan
tulang rawan menerima beban yang berat.
Tulang
rawan sendi dan tulang-tulang pembentuk sendi biasanya terpisah selama gerakan
selaput cairan ini juga tidak akan aus meskipun terlalu banyak dipakai.
Saraf-saraf
otonom dan sensorik tersebar luas pada ligamen, kapsul sendi, dan sinovium.
Saraf ini berfungsi untuk memberikan sensitivitas pada struktur ini terhadap
posisi dan pergerakan. Ujung-ujung saraf pada kapsul, ligamen, dan adventisia
pembuluh darah sangat sensitive terhadap peregangan dan perputaran.
![]() |
BAGIAN DAN STRUKTUR SENDI |
Gambar 1 dan 2 telah ditunjukkan
secara jelas bagian bagiannya dan struktur letak dari sendi. Sendi ada disetiap
bagian-bagian rangka yang berkesinambungan. Bisa dikatakan sendi juga termasuk
bagain yang paling penting dalam proses sistem gerak manusia.
Perbedaannya ada pada pengeroposan /
pengapuran tulang rawan pada sendi atau biasa disebut osteoarthritis. Hal
inilah yang menyebabkan rasa sakit pada sendi. Pengapuran sendi banyak terjadi
pada orang gemuk dari pada yang bertubuh kurus maupun ideal. Juga orang yang terlalu banyak berolah raga,
serta orang yang terlalu sering jongkok, berdiri maupun duduk. Gangguan sendi
ini tidak dapat dihindari karena bagain dari proses penuaan tubuh dan sering
terjadi pada tulang belakang, lutut, tangan dan kaki.
Sendi pada tubuh manusia memiliki
komponen dengan fungsinya sendiri yaitu :
- Ligamen, jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut-serabut liat yang menghubungkan tulang agar menyatu dengan sendi dan mencegah terjadinya dislokasi sendi dan tulang saat bergerak.
- Kapsula Sendi, lapisan berserabut yang melapisi sendi juga berfungsi sebagi penghubung dua tulang pada sendi.
- Tulang Rawan, jaringan tulang yang menutupi kedua ujung tulang berfungsi untuk menjaga tulang dari benturan maupun gesekan saat bergerak.
- Selaput Sinovial, menjaga cairan synovial tetap pada tempatnya.
- Cairan Sinovial, berfungsi sebagi peredam kejut (shock absorber) dan pelumas yang memungkinkan sendi untuk bergerak secara bebas dalam arah yang tepat.
![]() |
KOMPONEN SENDI |
D. JENIS SENDI
Sendi
secara umum
terbagi atas 3, tetapi dalam ketiga bagian itu, terdapat jenis lain yang
termasuk kedalamnya. Berikut pembagian jenis sendi :
1. Sendi
Fibrosa (sendi mati) (Synarthrosis)
Sendi
Fibrosa merupakan persendian dimana permukaan tulang yang bersendi dihubungkan
oleh selapis jaringan fibrosa, sehingga kemungkinan geraknya sangat sedikit.
Contoh bagian sendi ini adalah Sutura yang menghubungkan tengkorak dan art. Tibio
fibularis inferior.
Berdasarkan
komponen penghubung antar tulang, dapat dibedakan menjadi :
- Sinartrosis sinfibrosis, dihubungkan oleh serabut jaringan ikat, misalnya pada hubungan antar tulang tengkorak.
- Sinkordosis, dihubungkan tulang rawan misal, hubungan antara tulang rusuk dengan ruas tulang dada.
- Gomposis, sendi dimana tulang berbentuk kerucut masuk ke dalam kantong tulang . contohnya gigi yang tertanam pada alveoli tulang rahang.
2. Sendi
Kartilagenosa (sendi dengan pergerakan terbatas) (Amphiarthrosis)
Sendi
ini tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan jaringan kartilago.
Pergerakannya cukup terbatas karena tulang-tulangnya dihubungkan oleh tulang
rawan hialin.
Sendi
ini terbagi atas :
- Sendi Kartilaginosa primer yang merupakan suatu persendian yang tulang-tulangnya disatukan oleh suatu lempeng atau potongan rawan hyaline. Pada persendian ini tidak terdapat pergerakan yang mungkin dilakukan. Contohnya persatuan antara epifise dan diafase juga antara iga I dan manubrium sterni.
- Sendi Kartilaginoso sekunder yang merupakan persendian dimana tulang-tulangnya disatukan oleh suatu lempeng rawan fibrosa dan permukaan sendi ini diliputi oleh lapisan rawan hialin yang tipis. Pergerakan pada sendi ini mungkin dilakukan, tetapi tergantung pada sifat fisik rawan fibrosa. Contohnya Art. Intervertebralis juga Symphisis osis pubis.
3. Sendi
Sinovial (sendi dengan pergerakan bebas) (Diarthrosis)
Sendi
synovial adalah persendian yang mempunyai kemungkinan untuk banyak bergerak,
karena pada sendi ini terdapat diskontinuitet diantara tulang-tulang yang
bersendi (adanya rongga sendi). Ciri-ciri sendi ini adalah :
- Ujung tulang bersendinya dibedakan atas caput artilacularis dan cavitas glenoidales
- Memiliki cavum articularis yang merupakan rongga yang terdapat diantara ujung-ujung tulang
- Rongga sendi dibatasi oleh membrane synovial yang berjalan dari permukaan sendi yang satu ke yang lainnya
- Disebelah luar membrane synovial dilindungi oleh kapsula sendi (articularis)
- Permukaan sendi dilimasi oleh cairan kental yaitu cairan synovial.
- Memiliki alat-alat khusus yang membantu seperti discus/meniscus articularis, bantalan lemak, bursa mukosa, selubung synovial, dan ligamen
Terdapat
enam jenis dari pembagian diartrosis, yaitu :
a. Sendi
datar atau geser (gliding, atrhrodial)
Berupa
pergeseran pada tulang. Dua permukaan datar dari tulang saling meluncur satu
atas lainnya. Pergerakan terbatas, sedikit miring dan rotasi. misalnya karpus
dan tarsus.
b. Sendi
peluru (globaidea)
Dimana
sebuah ujung bulat tepat masuk di dalam sebuah rongga cawan tulang lain, yang
mengizinkan gerakan ke segala arah, seperti bola dalam lubang berbentuk vawan,
mislanya sendi panggul dan sendi bahu. Jenis sendi ini digolongkan kedalam
sendi bersumbu tiga.
c. Sendi
engsel (gynglysum)
Di
dalam jenis ini satu permukaan bundar diterima oleh yang lain sedemikian rupa
sehingga hanya mungkin gerakan dalam satu bidang seperti gerakan engsel pintu.
Contohnya sendi siku, lutut, dan mata kaki.
d. Sendi berporos
(trokoidea)
Hanya
memungkinkan perputaran seperti pada gerakan kepala, dimana atlas yang
berbentuk cincin berputar sekitar prosesus yang berbentu paku dari sumbu. Cntoh
lain ialah gerakan radius sekitas ulna waktu pronasi (putas ke depan) dan
supinasi (putar ke belakang dari lengan bawah
e. Sendi
kondiloid
Mirip
sendi engsel, tetapi dapat bergerak dalam dua bidang, lateral, ke belakang dan
kedepan, sehingga flexi dan ekstensi dan abduksi dan adduksi (ke samping dan
ketengah) dan sedikit sirkumduksi, seperti pergelangan tangan tetapi bukan rotasi(perputaran).
f. Sendi
pelana (sellaris)
Sendi
yang timbale-balik menerima, misal sendi antara trapezium (multagulum mayus)
dan tulang metacarpal pertama dari ibu jari, memberikan banyak kebebasan
bergerak, memungkinkan ibu jari berhadapan dengan jari-jari lainnya.
E. PROSES PERGERAKAN SENDI
Pergerakan
sendi merupakan hasil kerja otot rangka yang melekat pada tulang yang membentuk
artikulais dengan cara memberikan tenaga juga saraf untuk memberikan
sensitivitas pada struktur anggota gerak terhadap posisi dan pergerakan. Tulang
hanya berfungsi sebagai pengungkit dan sendi sebagi penumpu. Kita telah
mengetahui bahwa otot melekat pada tulang dan dapat berkontraksi. Lalu menarik
tulang yang dibantu oleh sendi sehingga dapat bergerak seperti kemauan kita.
Saraf yang berkesinambungan dalam tubuh kita juga mengambil andil yang besar
dalam pergerakan ini.
Tetapi
pergerakan sendi ada batasnya, dalam banyak hal disebabkan oleh bentuk
permukaan persendian, misalnya pelurusan siku dibatasi oleh prosesus olekranon
dari ulna yang membentur pada humerus. Dalam hal lain, gerakan sendi dibatasi
oleh simpai-simpai kuat dari ligamen seperti dalam ligamenilio-femoral di depan
sendi panggul yang membatasi pelurusan paha. Flexi dari siku dan dari tungkai
di atas paha dibatasi oleh bagian lunak yang tersentuh.
0 Response to "Sendi : Pengertian, Struktur, Fungsi, Komponen"
Post a Comment