Pasang Surut Air Laut : Pengertian, Penyebab, Jenis
A. PENGERTIAN PASANG SURUT AIR LAUT
Pasang Surut Air Laut adalah peristiwa perubahan
tinggi rendahnya permukaan laut yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi
benda-benda astronomi, terutama matahari dan bulan. Pengaruh benda astronomi
lainnya sangatlah kecil karena ukuran mereka yang lebih kecil dari matahari dan
jaraknya lebih jauh dari bulan. Periode pasang surut yang terjadi bervariasi di
seluruh dunia, kebanyakan antara 12 jam 25 menit – 24 jam 50 menit. Pasang
surut air laut merupakan salah satu dari 3 gerak air laut selain gelombang laut
dan arus laut.
Pasang surut terdiri dari dua kata, yaitu “pasang”
yang mendefinisikan ketika permukaan air laut lebih tinggi daripada rata-rata,
dan “Surut” yang mendefinisikan keadaan ketika permukaan air laut lebih rendah
daripada rata-rata. Di Indonesia istilah pasang surut sering disingkat dengan
sebutan “pasut”.
B. PENYEBAB DAN PROSES PASANG SURUT AIR
LAUT
Penyebab pasang surut yang utama adalah gaya
gravitasi bulan dan matahari. Bulan sebagai satelit bumi memiliki gaya
gravitasi yang kuat sehingga dapat mempengaruhi gerak air laut yang ada di
bumi, begitu juga matahari, meskipun jaraknya cukup jauh, gaya gravitasi
matahari juga ikut mempengaruhi pergerakan air laut di bumi.
Dalam menjelaskan faktor-faktor dan proses yang
mempengaruhi pasang surut air laut, ada 2 teori yang biasanya dipakai, yaitu :
1. Teori
Kesetimbangan
Teori kesetimbangan diperkenalkan oleh Sir Isaac
Newton. Teori ini menjelaskan sifat-sifat pasang surut air laut secara
kualitatif. Teori ini terjadi pada bumi ketika seluruh permukaannya ditutupi
oleh air dengan mengabaikan pengaruh kelembaban. Teori keseimbangan menyatakan
bahwa naik turunnya permukaan air laut sebanding dengan gaya pembangkit pasang
surut. Oleh karena itu untuk mempelajari tentang gaya pembangkit pasang surut,
perlu dilakukan pemisahan sistem pergerakan antara bumi-bulan-matahari, menjadi
dua sistem yaitu bulan-matahari dan bumi-bulan. Teori ini menyatakan bahwa
pasang surut air laut berhubungan dengan laut, massa air yang naik, bulan dan
matahari. Karenanya ada 3 faktor utama dalam teori kesetimbangan ini, yaitu :
a. Rotasi Bumi pada Sumbunya
b. Revolusi Bulan Terhadap Matahari
c. Revolusi Bumi Terhadap Matahari
2. Teori
Dinamis
Teori ini diperkenalkan oleh Laplace. Teori ini bisa
dikatakan merupakan teori pelengkap dari teori kesetimbangan newton. Teori ini
lebih menilai pasang surut air laut secara kuantitatif. Teori dinamis
menyatakan gaya pembangkit pasang surut menghasilkan gelombang pasang surut
(tide wave) yang periode gelombangnya sebanding dengan gaya pembangkit pasag
surut. Karena terbentuknya gelombang, maka terdapat faktor lain yang perlu
diperhitungkan, faktor-faktor tersebut adalah :
a. Kedalaman dan Luas Perairan
b. Pengaruh Rotasi Bumi (Gaya Coriolis)
c. Gesekan Dasar
C. KLASIFIKASI MACAM – MACAM JENIS PASANG
SURUT AIR LAUT
1. Pasang
Surut Harian Ganda (Semi Diurnal Tide)
Terjadinya dua kali pasang dan dua kali air surut
dengan tinggi yang hampir sama dalam satu hari (secara berurutan dan teratur).
Periode pasang surut biasanya 24 jam 50 menit.
2. Pasang
Surut Harian Tunggal (Diurnal Tide)
Terjadinya satu kali air pasang dan satu kali air
surut dengan periode rata-rata 12 jam 24 menit.
3. Pasang
Surut Campuran Condong ke Harian Ganda
Terjadinya dua kali air pasang dan dua kali air surut
tetapi dengan tinggi permukaan laut dan periode yang berbeda-beda.
4. Pasang
Surut Campuran Condong ke Harian Tunggal
Terjadinya satu kali air pasang dan satu kali air
surut dalam satu hari, tetapi terkadang hanya untuk sementara waktu (sebentar)
terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut.
C. MANFAAT DARI PASANG SURUT AIR LAUT
- Dapat digunakan sebagai sumber tenaga listrik
- Dimanfaatkan untuk transportasi perairan
- Dimanfaatkan untuk pembuatan garam
- Dimanfaatkan sebagai kegiatan olahraga air
- Sumber makanan dan mata pencaharian nelayan
0 Response to "Pasang Surut Air Laut : Pengertian, Penyebab, Jenis"
Post a Comment