Kapitalisme : Pengertian, Sejarah, Ciri, Kelebihan, Kekurangan
A. PENGERTIAN KAPITALISME
Kapitalisme adalah paham atau ideologi dimana
kepentingan pribadi berada di atas kepentingan umum atau masyarakat luas.
Ketika membahas kapitalisme, maka bidang yang paling erat kaitannya adalah
bidang ekonomi. Kapitalisem merupakan sistem ekonomi politik dimana seseorang
boleh menggunakan kemampuan dan potensi yang ada untuk meningkatkan kekayaannya
tanpa ada batasan, dalam hal ini bahkan tidak masalah jika mengabaikan
kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara luas. Kapitalisme menempatkan hak
pribadi di atas segalanya, bahkan dalam sistem ekonomi, pemerintah tidak dapat
melakukan intervensi terhadap apa yang dilakukan oleh seseorang dalam usahanya
untuk memperoleh kekayaan sebesar-besarnya.
Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak
memeliki definisi yang dapat diterima secara universal. Beberapa ahli
mendefinisikan kapitalisme sebagai sistem ekonomi yang berlaku di eropa pada
abad ke 16 hingga abad ke 19. Pada masa itu sekelompok individu yang bertinda
sebagai badan tertentu dapat memiliki atau melakukan perdagangan apapun yang
merupakan miliki mereka, seperti barang modal, tanah, bahkan perdagangan
manusia.
B. SEJARAH KAPITALISME
Ketika ditelusuri, kapitalisme mulai muncul di Eropa
bagian barat selama Abad pertengahan. Pada abad ke 18, eropa dikuasai oleh tiga
golongan besar, yaitu Golongan Raja dan bangsawan, Pihak Gereja, dan rakyat
biasa (kaum feodal). Nah diantara ketiga golongan ini, pihak gereja memiliki
kekuasaan tertinggi, mereka mempunyai hak khusus untuk mengatur kehidupan
ekonomi dan politik yang berjalan, bahkan mereka dapat membatasi kebebasan
setiap individu dalam segala aspek kehidupan. Golongan Raja dan Bangsawan juga
merupakan golongan yang mempunyai hak istimewa, sedangkan golongan rakyat biasa
dianggap golongan tanpa hak. Hal ini membuat rakyat mendapatkan perlakuan kejam
tidak berprikemanusiaan. Oleh karena itu mulai terjadi perlawanan dari pihak
rakyat. Perlawanan ini kemudian memancing terjadinya Revolusi sehingga terjadi
banyak perubahan dalam segala aspek kehidupan. Ideologi besar baru muncul di
berbagai bidang, yaitu Liberalisme di bidang politik, Hedonisme di bidang
sosial-budaya, Free-Value di bidang Sains, dan Kapitalisme di bidang Ekonomi.
Secara garis besar, ada tiga tahap tentang sejarah
kapitalisme di seluruh dunia, yaitu :
1. Kapitalisme
Awal (Tahun 1500 – 1750)
Masa kapitalisme awal sering juga disebut dengan masa
Merkantilisme. Merkantilisme itu sendiri berasal dari kata Merchand yang
artinya pedagang. Pada masa ini masyarakat Eropa, khususnya inggris mulai
merubah sistem kehidupan mereka. Sebelumnya mereka lebih fokus pada bidang
pertanian (memproduksi sendiri kebutuhannya), kemudian mereka berfokus pada
bidang industri (perdagangan). Pada era merkantilisme, paham yang paling banyak
dianut adalah dari Thomas Mun. Ia menyatakan bahwa perdagangan luar negeri
merupakan perdagangan yang paling bermanfaat bagi masyarakat. Sedangkan
perdagangan dalam negeri tidak dapat membuat negara lebih makmur. Pada konsep
merkantilisme, pemerintah masih memiliki peran yang dominan dalam bidang
ekonomi.
2. Kapitalisme
Klasik (Tahun 1750 – 1914)
Tetapi saat abad ke 18, paham merkantilisme mulai
digantikan dengan sistem ekonomi yang diperkenalkan oleh Adam Smith (dikenal
sebagai bapak kapitalisme) dalam bukunya The Wealth Of Nations. Paham Adam
Smith ini berkembang pesat setelah dipakai oleh Inggris yang saat itu merupakan
negara industri terbesar di dunia.
Pada masa kapitalisme klasik, pihak swasta mulai
memegang kekuasaan penuh dalam bidang ekonomi. Perubahan pusat ekonomi dari
bidang pertanian ke bidang industri membuat perubahan besar-besaran terhadap
alat produksi. Pihak swasta yang memiliki modal memiliki kebebasan dalam
perdagangan, sedangkan pekerja atau petani hanya mendapatkan upah yang kecil.
Karena itu dimasa ini kesenjangan ekonomi sangat besar. Seiiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan ketersediaan pemilik modal (pihak swasta)
untuk mengeluarkan biaya demi kelancaran usahanya, maka teknologi semakin
berkembang, berbagai inovasi ditemukan. Adanya teknologi ini membuat kapitalisme
semakin disukai oleh pihak swasta karena dapat mempermudah jalannya dalam
memperoleh harta.
3. Kapitalisme
Lanjut (Tahun 1914 – Sekarang)
Memasuki abad ke 19, Kapitalisme Lanjut mulai
berkembang. Perang Dunia I merupakan momentum utama pencetus kapitalisme lanjut
ini. Ada tiga peristiwa penting pada masa ini, yaitu :
- Pergeseran dominasi modal dari Eropa ke Amerika.
- Bangkitnya kesadaran bangsa Asia dan Afrika terhadap ideologi kapitalisme.
- Revolusi Bolshevik Rusia yang menentang keras dan ingin melenyapkan paham Kapitalisme dengan membentuk ideologi tandingan, yaitu Ideologi Komunisme.
Pada abad ke 20, kapitalisme terus berkembang dan
beradaptasi dengan kubutuhan umat manusia dan lingkungannya. Hingga saat ini,
teknologi merupakan aspek yang sangat penting dalam perkembangan ekonomi dunia.
Pada masa kapitalisme lanjut ini, pelaku aktivitas ekonomi sesungguhnya
bukanlah institusi negara, melainkan para pengusaha bermodal besar. Meskipun
demikian, peran Negara tidak hilang sama sekali, negara menjadi aktor pelengkap
dalam pencaturan ekonomi negara. Pemiliki modal tetap membutuhkan negara untuk
memfasilitasi produk yang dipasarkan, oleh karena itu ciri khas dari
kapitalisme lanjut adalah hubungan saling menguntungkan antara negara dengan
pemilik modal.
C. CIRI – CIRI KAPITALISME
- Pengakuan dan penerapan hak individu di atas hak masyarakat umum (dalam bidang ekonomi).
- Alat – Alat produksi dimiliki oleh individu.
- Individu bebas memiliki pekerjaan/usaha yang dibandang baik baginya.
- Negara hanya boleh ikut campur sekecil mungkin agara perekonomian menjadi efisien.
- Barang dan jasa hasil produksi diperdagangkan secara bebas.
- Persaingan dalam pasar adalah persaingan bebas.
- Pasar berfungsi memberikan “signal” kepda produsen dan konsumen dalam bentuk harga-harga.
- Motif yang menggerakan kegiatan ekonomi (produksi, konsumsi, distribusi) adalah mencari laba.
![]() |
KAPITALISME |
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KAPITALISME
1. Kelebihan
Kapitalisme
- Kreativitas dan motivasi masyarakat menjadi tinggi karena setiap orang bebas untuk melakukan hal yang terbaik bagi dirinya.
- Merangsang masyarakat untuk bekerja keras.
- Individu memiliki banyak pilihan dalam mendapatkan keuntungan.
- Produk dan jasa yang ditawarkan berkembang, baik dari segi kualitas maupun jenisnya, hal ini disebabkan karena persaingan antar pedagang.
2. Kekurangan
Kapitalisme
- Walaupun setiap orang memiliki kesempatan yang sama, tetapi hasil dari ekonomi kapitalisme sangat dipengaruhi oleh modal yang dimiliki. Sehingga orang yang memiliki modal awal lebih besar, lebih berpeluang meraup keuntungan yang lebih besar.
- Kapitalisme dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat.
- Kapitalisme membuat ekonomi yang berorientasi hanya dari segi materialistik (uang).
- Merangsang distribusi kekayaan yang tidak adil.
0 Response to "Kapitalisme : Pengertian, Sejarah, Ciri, Kelebihan, Kekurangan"
Post a Comment